Klaten – Peltu Sarjono, mewakili Danramil Delanggu, menghadiri kegiatan Fasilitasi Percepatan Pencapaian Kecamatan Tangguh Bencana (KENCANA) yang dilaksanakan di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten (7/11/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Syahruna, S.H., C.N., Camat Delanggu Drs. Joko Suparja, Kapolsek Delanggu AKP Jaka Waloya, S.H., serta perwakilan dari Kapuskesmas Delanggu Suratman. Tak ketinggalan, para Kepala Desa se-Kecamatan Delanggu, relawan Banser, dan Seroja juga turut hadir mendukung kegiatan tersebut.
Digelarnya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, dengan fokus utama pada peningkatan kapasitas aparatur kecamatan dan masyarakat dalam mengelola dan merespons situasi darurat.
Saat ditemui, Peltu Sarjono menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam membangun kerjasama yang solid antara pemerintah, masyarakat dan seluruh stakeholder terkait, agar dapat meningkatkan efektivitas mitigasi bencana di wilayah Delanggu.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas aparatur kecamatan dan masyarakat dalam menghadapi bencana, serta membangun jejaring kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang terkait dalam mitigasi bencana, ” ujar Peltu Sarjono.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, S.H., C.N., menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
“Kami berharap, dengan adanya KENCANA, seluruh elemen masyarakat di Kecamatan Delanggu dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana yang mungkin datang, ” ungkap Syahruna.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi antara aparat keamanan, kesehatan, serta pemerintah desa dalam penanganan bencana. Dengan sinergi yang terbangun, diharapkan Kecamatan Delanggu dapat menjadi salah satu wilayah yang siap dan tangguh dalam menghadapi bencana.
Baca juga:
Deklarasi Cisadane Bebas Sampah 2045
|
Selama kegiatan, peserta diajak untuk mendiskusikan berbagai strategi mitigasi dan upaya pencegahan yang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko bencana di wilayah mereka. Berbagai materi terkait pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana juga disampaikan oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya. (Red)